nusakini.com - Bergaji tinggi di puncak karier tidak menjamin seorang pesepakbola bisa menikmati masa pensiun dengan tenang.

Barangkali itulah yang dialami Carlton Cole saat ini. Mantan striker internasional Inggris itu dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Tinggi London.

• Pelatih Semen Padang Akui PSM Makassar Kuat Dalam Transisi
• Barito Siap Akhiri Tren Negatif Saat Jamu Persita
• Ryo Matsumura Prediksi Indonesia Akan Sulitkan Jepang
• Kiper PSM Makassar Rutin Jaga Kondisi Di Tengah Jeda Kompetisi
• Bali United Prioritaskan Pemulihan Fokus, Kebugaran Dan Semangat Tim

Dalam pernyataan lewat juru bicaranya kepada The Sun, kondisi bangkrut ini sudah dirasakannya sejak akhir Juni lalu. Walau begitu, ia masih sempat mendirikan CCTwelve Football Academy, sebuah akademi sepakbola yang membimbing pesepakbola muda untuk mengelola kehidupan dan keuangannya secara bijak.

"Detail lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan. Dia akan menjelaskan apa yang akan dilakukannya untuk menghadapi situasi ini dan mengungkap siapa saja orang-orang di sekitarnya yang memiliki efek negatif pada karier dan keuangannya," kata juru bicara tersebut.

Cole sendiri berharap kisah mirisnya ini bisa menjadi pelajaran untuk pesekapbola lain. "Sayangnya, saya tidak sadar dengan apa yang saya lakukan [dengan keuangan saya] dan baru menyadarinya di pengujung karier. Saya pun terlambat untuk memulihkan situasi ini," terangnya. 

Cole, 34 tahun, dalam masa jayanya pernah menjadi bintang Liga Primer Inggris, dengan membela Chelsea dan West Ham United. Semasa berseragam The Hammers (2006-2015), ia bergaji £30 ribu per pekan dan mendapat panggilan timnas Inggris.

Kariernya kemudian perlahan meredup. Pada 2017, ia sempat bergabung dengan Persib Bandung namun hanya bertahan tiga bulan, cuma tampil lima partai tanpa satu gol pun, sebelum memutuskan gantung sepatu dari sepakbola. (fft/om)